Kondisi Ekonomi Pra dan Pasca Lebaran


 


Perayaan hari raya Idul Fitri adalah momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Momen ini yang juga biasa disebut sebagai Lebaran sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam seperti Indonesia merasakan berkah tersendiri dengan meningkatnya perekonomian Indonesia pada saat sebelum maupun setelah Lebaran. 

Ada beberapa faktor penyebab meningkatnya pertumbuhan Ekonomi Indonesia pra maupun pasca Lebaran. Pertama, rata-rata konsumsi masyarakat meningkat menjelang Lebaran maupun beberapa hari setelahnya. Daya konsumsi masyarakat untuk menu berbuka puasa maupun setelah Lebaran cenderung lebih istimewa daripada hari-hari biasanya dan rata-rata masyarakat muslim Indonesia juga merayakan Lebaran dengan membeli beberapa pakaian baru.

Kedua, konsumsi masyarakat yang tinggi juga merupakan dampak dari penerimaan THR (Tunjangan Hari Raya), sehingga membuat peredaran uang di masyarakat semakin tinggi. 

Ketiga, budaya pemberian bingkisan kepada tetangga dan sanak saudara ataupun kerabat untuk mempererat silaturahmi.

Keempat, Mudik ke daerah asal meningkatkan konsumsi  BBM (Bahan Bakar Minyak) dan lonjakan harga tiket transportasi umum.

Kelima, Kewajiban membayar zakat fitrah dan mal juga mampu menggerakkan perekonomian umat. Pengelolaan zakat yang baik dan tepat sasaran dapat memberikan efek positif pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bagaimana tidak, potensi zakat Indonesia dalam setahun mencapai Rp 217 triliun. 

Itulah beberapa faktor penyebab meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Biasanya, konsumsi masyarakat kembali menurun beberapa minggu setelah Lebaran. Meskipun demikian, momentum pertumbuhan ekononomi tetap harus dijaga sehingga tidak hanya terjadi saat Lebaran saja. Upaya ini adalah tugas pemerintah, masyarakat dan tentunya kita semua.
  


by Devisi Jurnalistik

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer